Awalnya Fakultas Ilmu Komunikasi bernama Akademi Sinematografi, didirikan oleh Yayasan Lembaga Pendidikan Muslimin Bandung pada 1 Juni 1979. Selanjutnya, melalui Keputusan Menteri P dan K, tanggal 26 Juni 1982, No. 0211/U/1982, Akademi Sinematografi dikembangkan menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) yang diprakarsai MO Palapah, Drs. dengan dasar pemikiran bahwa sinematografi yang melingkupi perfilman bisa dimasukkan ke dalam disiplin Ilmu Komunikasi – di bawah Universitas Islam Bandung (UNISBA).
Ketika diresmikan sebagai sebuah fakultas pada 7 Juni 1983 oleh Menteri Penerangan RI (H Harmoko), Fikom Unisba sebagai perguruan tinggi swasta bidang komunikasi pertama di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung. Pada mulanya, Ilmu Komunikasi dikembangkan menjadi tiga jurusan, yaitu Ilmu Jurnalistik, Ilmu Hubungan Masyarakat (Humas), dan Ilmu Penerangan.
Tahun 1995, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0223/U/1995 menetapkan Kurikulum Nasional untuk Program Pendidikan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, termasuk di dalamnya Program Studi Ilmu Komunikasi. Berdasarkan SK tersebut, Ilmu Komunikasi ditetapkan menjadi satu disiplin ilmu yang mandiri sebagai sebuah program studi. Mengantisipasi kebijakan pemerintah tentang nomenklatur program studi, tahun 1998, di mana pemerintah hanya mengakui satu program studi ilmu komunikasi, Fikom Unisba secara resmi melebur tiga jurusan atau program studi yang ada, yaitu jurusan/program studi Ilmu Jurnalistik, Ilmu Hubungan Masyarakat, dan Ilmu Penerangan menjadi “Bidang Kajian” di bawah satu program studi ilmu komunikasi.
Di sisi lain, dengan melihat kondisi yang berkembang dan peluang yang ada, disepakati untuk mengubah Jurusan Ilmu Penerangan menjadi Bidang Kajian Manajemen Komunikasi. Dengan demikian, Fakultas Ilmu Komunikasi memiliki satu program studi yaitu Program Studi Ilmu Komunikasi dengan 3 (tiga) bidang kajian, yakni Ilmu Jurnalistik, Ilmu Hubungan Masyarakat (Public Relations), dan Manajemen Komunikasi.
Sebagai bagian dari Unisba, Fikom mengembangkan Program Studi Ilmu Komunikasi yang disusun dan diarahkan untuk mewujudkan tujuan Unisba, yaitu melalui proses akademik yang intensif akan menghasilkan insan-insan akademis, sarjana berkualitas, dan mandiri serta memiliki mental pejuang (mujahid), semangat peneliti (mujtahid), dan gairah pembaru (mujaddid). Untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi misinya Fikom Unisba berusaha meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang pelayanan dan kerjasama di berbagai bidang.
Kurikulum disusun sedemikian rupa sehingga program pendidikannya memiliki warna dan kekhasan tersendiri dibanding program serupa pada pendidikan tinggi komunikasi yang lain, yaitu pendidikan tinggi komunikasi yang berbasis teknologi dan berciri atau bernafaskan Islam. Selain itu, dilakukan pula upaya meningkatkan mutu lulusan secara berkesinambungan dengan meningkatkan kualifikasi staf pengajar, melengkapi sarana pendidikan, dan menghidupkan berbagai kegiatan kemahasiswaan yang bersifat co-kurikuler, yaitu praktik kerja (job training) dan program magang di dalam maupun luar negeri. Fakultas juga mengelola kegiatan kemahasiswaan yang bersifat ekstrakurikuler berupa kegiatan pembinaan dan kompetisi nalar (ilmiah), minat, maupun bakat di bidang seni dan olahraga. Semua upaya itu dilakukan agar menghasilkan lulusan yang dapat menjalankan profesi komunikasi dengan baik dan beretika, memiliki sikap cendikiawan, kepemimpinan, sehingga mampu bersaing di dunia kerja atau menjalankan aktivitas bisnis secara mandiri.
Program Studi Ilmu Komunikasi Fikom Unisba selain berorientasi ke dalam, juga mengembangkan berbagai kerjasama dengan pihak luar. Pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) antara lain dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa (internal), juga alumni, pegguna lulusan, mitra kerja, asosiasi profesi (eksternal) yang memiliki peran positif dalam pengembangan program akademik dan kelembagaan dilibatkan.
Para pakar bidang ilmu dan kalangan professional dilibatkan memberi masukan untuk mengembangkan kurikulum agar dapat memenuhi perkembangan serta kebutuhan masyarakat. Di samping memberi masukan, beberapa diantaranya terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar dan kegiatan diskusi ilmiah yang bersifat insidental. Partisipasi serta bantuan pemerintah dan masyarakat juga cukup berarti, terutama dalam memberikan kesempatan belajar kepada para dosen untuk mengikuti pendidikan pascasarjana, di dalam dan di luar negeri, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan anggaran yang disiapkan Unisba serta bantuan pemerintah, kini semua dosen Prodi Ilmu Komunikasi berpendidikan Magister (S2) dan Doktor (S3).
Para alumni dan orang tua mahasiswa merupakan bagian penting dalam menjalankan organisasi pendidikan. Fikom Unisba senantiasa berkomunikasi secara berkala karena dari sana mengalir berbagai informasi yang berharga untuk pengembangan program studi. Ikatan alumni (IKA Fikom) makin kuat dan berkontribusi pada pengembangan fakultas. Orang tua mahasiswa mengenal lebih dekat Fikom Unisba melalui kegiatan open house pada saat penerimaan mahasiswa baru dan melalui website Fikom Unisba. Era globalisasi dan informasi mencuatkan peranan Ilmu Komunikasi di masyarakat pada berbagai lapisan. Karena itu, masyarakat semakin membutuhkan tenaga-tenaga yang berkualitas dalam mencari, memproses, dan menyampaikan informasi ke pelbagai kalangan melalui berbagai cara dan bentuk komunikasi.
Selain itu, dibutuhkan juga tenaga-tenaga pranata komunikasi dan perencana komunikasi yang memiliki kompetensi pengetahuan, sikap, serta skill komunikasi secara utuh. Inilah yang membuat Program Studi Ilmu Komunikasi Fikom kini merupakan salah satu program studi favorit di Unisba. Kecenderungan positif tersebut terus diusahakan, diimbangi dengan meningkatkan sarana belajar yang semakin memadai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang cepat, antara lain dengan terus mengembangkan sarana laboratorium.
Dengan penuh rasa Syukur ke Hadlirat Allah SWT, Fikom Unisba meraih Akreditasi “Unggul” dengan bukti sertifikat No. 2397/SK/BAN_PT/AK-ISK/S/IV/2022 tertanggal 19 April 2022 yang merupakan Rahmat-Nya, serta hasil dari kerja keras dan kesungguhan civitas akademica dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Selain itu, pada tahun 2022 Fikom Unisba juga merupakan pengelola terintegrasinya pascasarjana yaitu Magister Komunikasi dengan surat No. 203/D.10/Sk/Rek/X/2021 dan program Doktor Ilmu Komunikasi dengan terbitnya izin pendirian No. 166/E/0/2022.
Sejak berdiri tahun 1983, Fikom Unisba mengalami beberapa periode kepemimpinan. MO Palapah, Drs. (alm) sebagai perintis berdirinya Fikom Unisba memperoleh kehormatan untuk menjabat dekan pertama, masa bakti 1983-1988. Selanjutnya, Dekan Fikom Unisba ditetapkan melalui proses pemilihan secara demokratis melalui dua tahap, yaitu di tingkat dosen dan di tingkat senat fakultas. Secara bertutur-turut, yang pernah menjabat dekan di Fikom Unisba sebagai berikut: Iir Sjair, Drs. (alm.) (1988-1993); Wawang Kuswanto, Drs., M.S. (1993-1996); Dr. Yusuf Hamdan, Drs., M.Si. (1997-1999); Pada tahun 1999, setelah menjabat selama 2 (dua) tahun, yang bersangkutan melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 maka tampuk pimpinan fakultas diserahkan kepada pejabat sementara. Dr. Husen Fahmi, Drs. (1999-2000); Dr. H. Aziz Taufik Hirzi, Drs., M.Si. (2000-2004); Prof. Dr. Neni Yulianita, Dra., M.S. (2004-2006); Pada tahun 2006, setelah menjabat selama 2 (dua) tahun, yang bersangkutan dipromosikan memegang jabatan Pembantu Rektor IV Unisba, Fikom Unisba menyelenggarakan kembali pemilihan dekan. Dr. Yusuf Hamdan, Drs., M.Si. (2006-2010); Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si. (2010-2014, 2014-2018); Dr. Septiawan Santana Kurnia, Drs., M.Si. (2018-2022); dan Melalui proses pemilihan dekan periode berikutnya (2022-2026) secara demokratis terpilihlah Prof. Dr. Atie Rachmiatie, Dra., M.Si. sebagai Dekan Fikom Unisba Periode 2022-2026.