KOMHUMAS-Fathiya Rahma Alfajari, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) Angkatan 2021 berhasil menjadi salah satu delegasi dari Indonesia dalam ajang Istanbul Youth Summit (IYS) 2023 yang dilaksanakan di Istanbul Turki, pada Senin-Kamis (6-9/2/2023).
Kegiatan yang diikuti 72 negara ini bertujuan untuk membangun jiwa kepemimpinan pemuda dan mempersiapkan pemimpin masa depan yang unggul, dengan menggunakan pendekatan pendidikan berbasis moral yang berfokus pada penanaman nilai-nilai karakter nasionalisme dan budaya internasional bagi generasi muda.
Wanita yang berasal dari Bekasi ini berhasil melewati berbagai proses seleksi, salah satunya dengan membuat essay bertemakan quality of education. Ia menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan Pendidikan yang ada di Indonesia. “Apa sih problem pendidikan yang belum terselesaikan di Indonesia. Alhamdulillah dengan essay ini bisa lolos dan menjadi salah satu dari 98 orang delegasi dari Indonesia,” ungkapnya.
Essaynya ini pun menjadi social project yang dipresentasikan di ajang tersebut bersama anggota kelompoknya yang berasal dari berbagai negara seperti Uzbekistan, Yaman, Syria dan Mesir, yang kemudian dikembangkan improve naskah dan ide-ide lainnya.
Anak kedua dari lima bersudara ini bercerita, selain kegiatan konferensi, juga memperoleh kesempatan untuk saling berkenalan antar negara melalui penampilan budaya dari negara masing-masing. Disamping itu, Fathiya juga berkesempatan untuk memperkenalkan Unisba ke delegasi berbagai negara dengan memberikan berbagai marchendise. “Mereka juga sangat interest bukan hanya juga lintas nasional tapi juga internasional,” katanya.
Konferensi ini pun berlangsung berbarengan dengan musibah gempa bumi yang terjadi di Turki dan sekitarnya. Namun hal tersebut tidak berdampak parah di wilayah Istanbul, hanya saja terasa getarannya karena jaraknya yang sangat jauh dari pusat gempa. “Alhamdulillha ga parah banget dampaknya. Saat akan persentasi pun sempat pindah hotel hingga keadaan kondusif. Sempat merasa ketar-ketir juga karena ada gempa susulan,” ungkapnya.
Fathiya mengungkapkan, perjalanan ke Turki ini merupakan pengalaman pertama kalinya ke luar negeri. Meski sempat terkendala Bahasa karena warga Turki banyak yang tidak bisa berbahasa Inggis, hal tersebut mampu diatasinya dengan belajar Bahasa Turki bersama temannya yang sedang menempuh kuliah di Turki.
Fathiya sangat bersyukur dengan kesempatan yang diraihnya ini karena merupakan salah satu impiannya untuk bisa pergi ke luar negeri dan mengikuti kegiatan di level internasional. “Sangat banyak pelajaran dan hikmah serta pengalaman baru yang didapat. Sangat bersyukur juga karena punya pengalaman baru, bisa membuka wawasan dan juga membuak networking yang sangat luas,” katanya.
Menurutnya, berbagai kesempatan harus dapat diambil karena sumber rezeki itu bisa datang dari mana saja. Selain itu Fathiya juga juga mengatakan bahwa untuk tidak buta akan informasi berbagai event luar negeri dengan memanfaatkan berbagai perangkat media yang ada. “Event seperti ini mudah didapatkan infonya asalkan kita mau cari tahu dan mau berusaha. Juga untuk mau bersulit sulit dulu karena ini event besar dan harus minta rekomendasi kemana mana, meskpipun cape akan dapat buah/hasilnya,” terangnya.
Perempeuan yang bercita-cita menjadi dosen ini mengungkpakan, orang tua dan Fikom Unisba sangat mendukung langkahnya untuk bisa aktif mengikuti kegiatan bertaraf internasional. “Orang tua sangat support sekali. Fikom Unisba pun Alhamdulillah sangat mendukung. Setia pada kegiatan internasional selalu mengabari. Dan aku senang karena dengan hal itu jadi ter-support dan semangat untuk bangkit lagi da;am mengikuti acara semacam ini itu,” tutup Fathiya.***